1. Robot di Film Metropolis  (1927)
Sosok robot menjadi perbincangan hangat  di era 20’an melalui film Metropolis yang diluncurkan pada tahun 1927.  Di dalam film fiksi ilmiah besutan sutradara Jerman, Fritz Lang,  sosok  robot perempuan, bernama Maria. Atas keberhasilan film Metropolis, sosok  robot perempuan yang menginspirasi robot C3PO di film Star Wars,  menjadi ikon salah satu kota Belsberg, Jerman.
2. Tin Man di Wizard of Oz  (1939)
Setelah duni perfilman dunia digebrak  oleh sosok robot rekaan sutradara Jerman, Amerika Serikat melalui rumah  MGM merilis film Wizard of Oz pada 1939. Di dalam film besutan Victor  Fleming, dan dibintangi oleh aktris cantik Judy Garland, hadir sosok  robot bernama Tin Man. Berbeda dengan film Metropolis (1927), Wizard of  Oz merupakan film musikal sekaligus bergenre fantasi. Sosok Tin Man  bukanlah robot berteknologi canggih, ia adalah tukang kayu yang dikutuk  oleh penyihir jahat.
3. Klaatu di  Film The Day the Earth Stood Still (1951)
The Day the Earth Stood Still merupakan  film fiksi ilmiah arahan sutradara Robert Wise, ditulis oleh Edmund H.  North berdasarkan cerita pendek karya Harry Bates berjudul “Farewell to  the Master (1940).  Film yang dibintangi oleh Michael Rennie (Robot  bernama Klaatu) dan Patricia Neal, mengisahkan kedatangan mahluk asing  di bumi. Mahluk asing tersebut memiliki kekuatan dan kemampuan luar  biasa, Klaatu.
4.Gog dan Magog di Film Gog (1954)
Sosok robot menjadi favorit para  penggiat film di masa kelahiran sinematografi modern (berwarna),  dibuktikan melalui film Gog pada tahun 1954.  Melalui arahan sutradara  Herbert L. Strock, dua sosok robot bernama Gog dan Magog hadir di bumi  sebagai pengacau. Gog dan Magog mengacaukan semua tatanan pemerintahan  dan masyarakat di bumi. Dua robot pengacau ini dilengkapi senjata yang  canggih, sehingga sulit untuk dikalahkan.
5. Robby di Film Forbidden Planet (1956)
Film robot dengan teknik sinematografi berwarna, mengenalkan sosok Robby di dalam Forbidden Planet produksi 1956. Melalui “Forbidden Planet” Sutradara Fred M. Wilcox bersama dua penulis skenario Irving Block dan Allen Adler, mengadaptasikan kisah karya William Shakespear “The Tempest” dengan cara berbeda, fiksi ilmiah.

