Tak hanya pengetahuannya saja, namun penggunaan alat-alat medis juga mengalami kemajuan. Tapi tahukah kamu kalau berkunjung ke dokter di masa lalu bisa menjadi suatu hal menyeramkan? Ya, bukan tanpa alasan karena para dokter jaman dulu memakai alat yang mengerikan.berikut beberapa di antaranya:
1. Lithotome Caché
Batu kandung kemih (Vesical Calculus) adalah masalah umum saat seseorang tak mengonsumsi protein. Pada jaman dulu, dokter biasa 'memotong' batu kandung kemih dengan membuat sayatan di Perineal Raphe sehingga alat ini masuk. Bentuk alat ini berisi dua bilah pisau yang bisa memotong dan melebarkan leher kandung kemih. Namun seramnya, pasien tidak dibius saat melakukan ini.
2. Écraseur
Apakah kamu tahu bagaimana cara dokter jaman dulu mengangkat wasir atau daging tumbuh seperti tumor, polip, kista kerongkongan? Jawabannya adalah dengan Écraseur ini. Bentuk kawat melingkar di ujung alat ini bsia menjadi rantai gergaji yang digunakan untuk mencekik dan menghancurkan pertumbuhan daging serta alat penghenti pendarahan.
3. Hemorrhoid Forceps
Jaman dulu saat ditemukan pasien penderita wasir, banyak dokter menggunakan alat ini. Bagaimana metode pemakaiannya? Pasien diminta membungkuk di atas meja lalu dokter menggunakan alatnya. Alat ini bisa menghancurkan wasir di bagian luar dan bisa menghentikan suplai darah. Sehingga jaringan yang rusak bisa mati dan layu. Setelah itu wasir di bagian dalam dikeluarkan dengan semacam kait yang dibakar/dipotong dengan gunting.
4. Stricture Divulsor
Saat seorang pasien pria mengeluhkan uretra-nya terlalu sempit sehingga tak bisa dilewati aliran urine, dokter akan menggunakan Stricture Divulsor. Alat ini dimasukkan ke dalam uretra melalui ujung penis lalu sekrup diputar untuk memisahkan pisau dan melebarkan uretra sejauh mungkin. Mayoritas dokter percaya merobek penyempitar uretra sehingga darah keluar itu adalah pertanda baik.
5. Fetal Destructors dan Extractors
Tahukah kamu kalau melahirkan dengan operasi Caesar adalah hal yang menakutkan di jaman dulu? Ya, saat pasien menghadapi hidup dan mati, para dokter lebih memilih mengorbankan bayi yang belum lahir. Tanpa banyak pikir saat dokter tahu janin meninggal, dia akan memakai alat ini untuk memenggal mayat si janin dan mencabut tubuhnya dengan alat mirip kail ini. Bahkan jika janin masih hidup, sebuah alat pelubang dipakai untuk membunuhnya sebelum dikeluarkan dari rahim.
6. Louse Cages
Louse Cages sebenarnya bukan alat medis tetapi sebuah perangkat yang digunakan untuk membantu menciptakan vaksin penyembuh virus epidemi tifus. Bagaimana cara kerjanya alat yang ditemukan oleh profesor Rudolph Weigl ini? Di mana kutu pemicu tifus dibiarkan berkembang biak, menetas dan memakan darah manusia yang dijadikan 'umpan'. Namun paha/betisnya diikat dengan benda ini. Setelah tumbuh, bagian yang terinfeksi penyakit dibedah dan dibuatkan vaksin.
7. Osteotome
Sebetulnya Osteotome adalah sejenis gergaji (ya, benar!) yang ditemukan oleh Bernard Heine sekitar tahun 1830-an. Osteotome digunakan dalam proses trepanning yakni mengebor lubang kecil ke dalam tengkorak. Di mana bagian yang tajam didorong ke tengkorak pasien dan dokter bisa memutar pegangan agar bisa menembus otak pasien.
8. Dental Phantom
Dinamakan Dental Phantom atau diterjemahkan bebas sebagai hantu gigi adalah sebuah model alat medis yang digunakan untuk belajar dan berlatih para calon dokter gigi. Dirancang oleh HR Giger untuk film ALIEN sekitar tahun 1930-an. Seramnya, gigi yang dipakai di Dental Phantom ini diambil dari mayat. Hmm, coba tanyakan ke temanmu yang menjadi mahasiswa dokter gigi ya.
9. Tonsil Guillotine
Untuk mengobati Tonsilitis (Radang Amandel) dan komplikasi terkait, Peritonsillar Abscess/Quinsy (Infeksi Leher) alat ini dikembangkan. Dokter memakai perangkat ini untuk mencapai tenggorokan pasien, menembus amandel dengan garpu dan memutuskan jaringan dengan pisau guilotine. Pada akhir abad ke-19, anestesi ringan dalam bentuk larutan kokain disuntikkan sebelum menggunakan perangkat ini.
10. Dental Key
Pada awal abad ke-18, saat seorang pasien hendak mencabut giginya maka aksi kekerasan dilakukan. Dan jika gigi rusak atau pecah selama operasi, dokter mengeluarkan serpihan gigi dari gusi dengan pahat tulang. Dan setelah Dental Key ditemukan, dokter bisa menjepit gigi pasien lalu menggoyang/memutar kunci dan gigi akan tercabut dari gusi beserta akar-akarnya. Seramnya semua tindakan itu dilakukan tanpa pembiusan.